Hembusan bayu malam cukup dingin,
Sedingin salju hitam di malam zulmat,
Tiada siapa mengerti,
Dingin bayu itu menghiris sekeping hati,
Yang hampir kosong,
Yang hampir beku
Di balik rongga hati itu,
Ada sekelumit harapan yang memudar,
Harapan hadirnya sang mentari,
Yang bakal menyirnakan dingin yang mencengkam,
Menambah kemilau harapan yang sekelumit itu,
Tuesday, May 10, 2011
Labels:
Puisi